aku seharusnya meradang namun tidak kuasa mengibarkan bendera perang. malah melantangkan status kekalahan bahkan sebelum saling melempar pandangan. aku bukan pelawan jarak, meskipun aku terbiasa dengan rasa sesak. bukan pula pejuang rindu, meskipun awanku sendu. dan tidak melawanmu pun finalku. cepatlah berlalu, kamu.